Tembang macapat merupakan kumpulan tembang atau lagu -lagu tradisional yang sangat populer dan dibanggakan. Lagu tradisional dari Jawa memang lebih akrab dengan sebutan tembang macapat. Tembang macapat ini pun hingga kini senantiasa dilestarikan dan diajarkan di berbagai sekolah tak heran bila masih banyak masyarakat suku Jawa yang mengenal dan memahami tembang macapat yang bernilai luhur ini. Di dalam tembang ini, tersimpan warisan budaya yang luhur dan sangat berharga untuk tembang macapatPengertian tembang macapat secara sederhana dapat dipahami sebagai sebuah bentuk ungkapan yang dilagukan dan dipaparkan dalam sebuah pada’ atau paragraf. Kenapa disebut sebagai ungkapan? Sebab, tembang macapat memang sering dimafaatkan sebagai sarana untuk menyampaikan nasehat – nasehat positif secara halus, yakni melalui seni – jenis tembang macapatTembang macapat secara umum dibagi ke dalam 11 jenis atau 11 kelompok lagu. 11 Tembang macapat tersebut, meliputi tembang Maskumambang, tembang Mijil, tembang Kinanthi, tembang Sinom, tembang Asmarandana, tembang Gambuh, tembang Dandanggula, tembang Durma, tembang Pangkur, tembang Megatruh, tembang – ciri umum tembang macapatTembang macapat sangat mudah dikenali. Meski demikian, dalam tembang macapat, tidak ada lirik lagu yang baku. Artinya, lirik lagu yang ada pada satu tembang macapat bisa berbeda, meski pun sama -sama tembang maskumambang, atau sama -sama tembang mijil dan lain tembang macapat dapat dibuat sendiri, selama dalam pembuatan lirik tersebut memenuhi kaidah baku yang ditentukan. Kaidah baku tembang macapat ini pula yang pada dasarnya merupakan ciri tembang baku ini merupakan ketentuan penulisan lirik yang pada masing – masing tembang macapat, harus dipenuhi pada tiap bait, baris dan vokalnya. Secara umum, ciri – ciri tembang macapat secara umum ada tiga hal, yakni 1 Tembang Macapat terikat pada kaidah kaiket dening wewaton guru.Kaidah yang mengikat pada tembang macapat meliputi guru gatra, guru wilangan dan guru gatra merupakan ketentuan jumlah baris dalam satu bait cacahing gatra/ larik saben sapada.Guru wilangan merupakan ketentuan jumlah suku kata dalam satu baris cacahing wanda saben sagatra.Guru lagu merupakan jatuhnya nada vokal terakhir pada tiap baris atau larik tibaning swara ing saben pungkasane gatra.Sebagai contoh, misal pada tembang maskumambang, kaidah baku guru gatra, guru wilangan dan guru lagu nya adalah 12i - 6a - 8i – dari kaidah tersebut adalah pada tembang maskumambang terdapat “guru gatranya 4, yakni terdapat 4 baris pada tiap wilangannya 12 – 6 – 8 – 8, yakni ada 12 suku kata pada baris pertama, 6 suku kata pada baris kedua, 8 suku kata pada baris ketiga, serta sejumlah 8 suku kata pada baris lagu i – a – i –a, berarti jatuhnya vokal pada baris pertama adalah vokal i', pada baris kedua jatuh pada vokal a’, di baris ketiga jatuh pada vokal i', dan pada baris keempat jatuh pada vokal a’.Dengan demikian, tembang maskumambang yang dibuat dapat berupa lirik berikut Kelek-kelek biyung sira aneng ngendi 12 iEnggal tulungana 6 aAwakku kecemplung warih 8 iGulagepan wus meh pejah 8 a2 Tembang macapat dirangkai dengan bahasa jawa gaya baru, serta disisipi dengan bahasa jawa kuno basane Jawa anyar, diseseli basa Jawa kuna kawi.3 Tembang Macapat berisi nasehat, sopan santun, dongeng, cerita wayang, dan sejenisnya Isine bab pitutur, kasusilan, dongeng, kaprajan wayang, lan sak piturute. Jadi, isi dari tembang macapat bisa bersifat fleksibel, bahkan bisa untuk mengungkapkan rasa, selama untuk tujuan Watak dan Filosofi 11 Tembang MacapatMasing - masing dari 11 tembang macapat memiliki ciri khasnya tersendiri, baik dari segi filosofi, watak, maupun kaidah. Jika dilihat secara keseluruhan, kesebelas tembang macapat bertutur mengenai perjalanan hidup tembang macapat menyerupai gambaran dari rangkaian perjalanan hidup seorang manusia mulai dari lahir, saat belajar di masa kanak – kanak, pada masa dewasa, dan hingga akhirnya meninggal itu, jika dilihat dari wataknya, masing – masing tembang macapat ini juga melambangkan watak atau karakter tersendiri. Ada tembang macapat yang melambangkan watak duka atau sedih, nasehat, percintaan, kasih sayang, kebahagiaan dan tembang macapat umumnya digunakan sebagai acuan untuk membuat lirik lagu, meski terkadang hal ini tidak berlaku secara mutlak. Namun demikian, tembang macapat lebih sering digunakan sebagai tembang yang berisi nasehat untuk adalah uraian atau penjelasan dari masing – masing filosofi dan watak 11 tembang macapat yang menggambarkan perjalanan hidup dari lahir hingga meninggal dunia, dilengkapi dengan watak serta kaidah baku masing -masing Tembang MaskumambangTembang Maskumambang mengandung filosofi hidup seorang manusia dari awal mula penciptaannya. Manusia ini digambarkan sebagai embrio yang sedang bertumbuh dalam rahim sang ibunda dan masih belum diketahui jati dirinya, bahkan belum pula diketahui apakah laki-laki atau berasal dari kata mas’ dan kumambang’. Kata mas’ artinya masih belum diketahui laki-laki atau perempuan. Sedangkan kata kumambang’ artinya hidupnya masih mengambang karena bergantung pada Ibunya dalam alam tembang maskumambang adalah menggambakan karakter kesedihan atau duka, serta suasana hati yang tembang maskumambang 12i - 6a - 8i - 8o Wong tan manut pitutur wong tuwa ugi 12 iHa nemu duraka 6 aIng donya tumekeng akhir 8 iTan wurung kasurang-surang 8 o2 Tembang MijilTembang Mijil memiliki filosofi berupa penggambaran bentuk dari biji atau benih yang telah lahir di dunia. Dari segi bahasa, mijil berarti biji atau benih. Jadi, mijil menjadi perlambangan awal mula perjalanan seorang manusia di dunia merupakan permulaan, anak ini dianggap masih suci dan begitu lemah sehingga masih membutuhkan perlindungan dari orang -orang di tembang mijil atau karakternya adalah bersifat keterbukaan. Karenanya, tembang inisesuai untuk menyampaikan nasehat, cerita – cerita, dan tentang tembang mijil 10i – 6o – 10e – 10i – 6i – 6oDedalanne guna lawan sekti 10 iKudu andhap asor 6 oWani ngalah dhuwur wekasane 10 eTumungkula yen dipundukanni 10 iRuruh sarwa wasis 6 iSamubarangipun 6 o3 Tembang KinanthiTembang Kinanthi berasal dari kata kanthi’ yang berarti menggandeng atau menuntun. Filosofi Tembang Kinanthi dalam hidup mengisahkan kehidupan seorang anak yang masih kecil sehingga masih perlu dituntun hingga nantinya dapat berjalan sendiri dengan baik di anak pada dasarnya membutuhkan tuntunan penuh dari orang tua atau orang - orang lain di sekitarnya. Tuntutan yang utuh ini tidak hanya untuk belajar berjalan, melainkan juga tuntunan dalam memahami berbagai norma dan adat yang berlaku. Dengan begitu, kelak ia dapat mengerti, mematuhi dan menjalankannya dengan baik dan Tembang Kinanthi atau karakternya adalah tentang kesenangan, teladan yang baik, nasehat dan kasih sayang. Tembang kinanthi umumnya digunakan untuk menyampaikan cerita atau kisah yang isinya menggambarkan nasehat yang baik dan tentang kasih Tembang Kinanthi 8u – 8i – 8a – 8i – 8a – 8iKukusing dupa kumelun 8uNgeningken tyas kang apekik 8 iKawengku sagung jajahan 8 aNanging saget angikipi 8 iSang resi kaneka putra 8 aKang anjog saking wiyati 8 i4 Tembang SinomKata “Sinom” mempunyai arti pucuk yang baru tumbuh atau bersemi. Filosogi tembang Sinom mengandung penggambaran dari seorang manusia yang beranjak dewasa, dan telah menjadi seorang pemuda / remaja yang bersemi. Menjadi seorang remaja, berarti ia bertugas untuk menuntut ilmu sebaik dan setinggi mungkin untuk dijadikan bekal kehidupannya tembang sinom atau karakternya adalah tentang kesabaran dan keramahtamahan. Tembang macapat sinom biasa digunakan untuk menceritakan nasehat yang baik dan mengandung rasa Tembang Sinom 8a – 8i – 8a – 8i – 7i – 8u – 7a – 8i – 12aPunika serat kawula 8 aKatura sira wong kuning 8 iSapisan salam pandonga 8 aKapindo takon pawarti 8 iJare sirarsa laki 7 iIngsun mung sewu jumurung 8 uAmung ta wekasi wang 7 aGelang alit mungging driji 8 iLamun sida aja lali kalih kula 12 a5 Tembang AsmarandanaKata Asmarandana berasal dari kata asmara’ yang diartikan sebagai cinta kasih. Filosofi tembang asmarandana adalah mengenai perjalanan hidup seorang manusia telah tiba waktunya untuk memadu cinta kasih bersama jodoh atau pasangan hakikatnya, kehidupan cinta merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai kaidah penciptaan manusia, yakni secara tembang asmarandana adalah tentang cinta kasih, asmara yang disertai juga rasa pilu atau tembang asmarandana 8i – 8a – 8e – 7a – 8a – 8u – 8aLumrah tumrap wong ngaurip 8 iDumunung sadhengah papan 8 aTan ngrasa cukup butuhe 8 eNgenteni rejeki tiba 7 aLamun tanpa makarya 8 aSengara bisa kepthuk 8 uKang mangkono bundhelana 8 a6 Tembang GambuhKata “Gambuh” mengandung arti menyambungkan. Filosofi tembang Gambuh adalah tentang perjalanan hidup seseorang yang telah menemukan pasangan hidup yang cocok baginya. Maka, keduanya dapat disandingkan dalam ikatan yang lebih sakral yakni melalui ikatan pernikahan Ikatan inilah yang dapat mengantarkan mereka mendapat kehidupan cinta yang tembang gambuh adalah tentang keramahtamahan dan persahabatan. Tembang gambuh biasa digunakan dalam menyampaikan cerita – cerita Tembang Gambuh 7u – 10u – 12i – 8u – 8oLan sembah sungkem ipun 7 uMring Hyang Sukma elinga sireku 10 uApan titah sadaya amung sadermi 12 iTan welangsira andhaku 8 uKabeh kagungan Hyang Manon 8 o7 Tembang DhandanggulaKata Dhandanggula berasal dari kata dandhang’ dan gula’ yang berarti tempat sesuatu yang manis. Filosofi tembang Dhandanggula mengisahkan tentang kehidupan pasangan baru yang tengah berbahagia karena telah mendapatkan apa – apa yang dicita - citakan. Kehidupan manis menjadi kenikmatan atau berkah yang dinikmati bersama keluarga sehingga terasa tembang dhadanggula atau karakternya dapat bersifat universal atau luwes dan merasuk hati. Tembang dhandanggula biasa digunakan untuk menuturkan kisah tentang berbagai hal dan dalam kondisi apa tembang dhandanggula 10i – 10a – 8e – 7u – 9i – 7a – 6u – 8a – 12i – 7aSinengkuyung sagunging prawali 10 iJanma tuhu sekti mandra guna 10 aWali sanga nggih arane 8 eDhihin Syeh Magrib tuhu 7 uSunan ngampel kang kaping kalih 9 iTri sunan bonang ika 7 aSunan giri catur 6 uSyarifudin sunan drajat 8 aAnglenggahi urutan gangsal sayekti 12 iIku ta warnanira 7 a8 Tembang DurmaKata “Durma” artinya adalah pemberian. Tembang durma mengandung filosofi yang mengisahkan tentang kehidupan yang suatu ketika dapat mengalami duka, selisih dan kekurangan akan suatu tembang macapat Durma mengajarkan agar dalam kehidupan, manusia dapat saling memberi dan saling melengkapi satu sama lain. Dengan begitu, kehidupan yang dijalankan dapat lebih seimbang. Kita perlu untuk menjaga nilai saling menolong kepada siapa saja dengan tembang durma atau karakternya secara umum adalah tegas, keras dan penuh dengan amarah yang menggebu – Tembang Durma 12a – 7i – 6a – 7a – 8i – 5a – 7iAyo kanca gugur gunung bebarengan 12 aAja ana kang mangkir 7 iAmrih kasembadan 6 aTujuan pembangunan 7 aPager apik dalan resik 8 iLatar gumelar 5 aWisma asri kaeksi 7 i9 Tembang PangkurTembang “Pangkur” berasal dari kata mungkur’ yang artinya pergi atau meninggalkan. Filosofi tembang pangkur merupakan sautu penggambaran kehidupan yang seharusnya dapat menghindari berbagai hawa nafsu dan angkara murka yang sifatnya ketika kita mendapati suatu hal yang buruk, hendaknya kita mungkur atau pergi menghindar dan meninggalkan yang buruk itu. Pangkur juga menjadi penggambaran seseorang yang sudah mulai bersiap meninggalkan segala hal bersifat keduniawian sehingga dapat lebih mendekatkan diri pada tembang pangkur atau karakternya adalah sifat yang gagah, kuat, perkasa dan hati yang besar. Tembang pangkur biasa digunakan untuk mengungkapkan kisah kepahlawanan, perjuangan juga tembang pangkur 8a – 11i – 8u – 7a – 8i – 5a – 7iSekar pangkur kang winarna 8 aLelabuhan kang kanggo wongaurip 11 iAla lan becik puniku 8 uPrayoga kawruh ana 7 aAdat waton puniku dipun kadulu 8 iMiwah ingkang tata karma 5 aDen kaesthi siyang ratri 7 i10 Tembang MegatruhKata Megatruh berasal dari kata megat’ dan roh’, yang berarti putus rohnya atau telah terlepasnya roh. Filosofi tembang Megatruh adalah tentang perjalanan hidup manusia yang telah usai di dunia atau telah berpulang pada sang Pencipta. Pada akhirnya, roh manusia pasti harus putus dari raganya dan pada saat itulah ia harus kembali menghadap Tuhan Yang Maha Tembang megatruh adalah tentang kesedihan dan kedukaan. Tembang ini biasanya digunakan untuk menggambarkan rasa putus asa dan kehilangan Tembang Megatruh 12u – 8i – 8u – 8i – 8oKabeh iku mung manungsa kang pinujul 12 umarga duwe lahir batin 8 ijroning urip iku mau 8 uisi ati klawan budi 8 iiku pirantine ewong 8 o11 Tembang PocungKata Pocung dalam tembang macapat ini berasal dari kata pocong’ yang menunjukkan kondisi seseorang yang sudah meninggal, yang mana ia akan dibungkus kain kafan atau dipocong sebelum dikebumikan. Filosofi tembang pocong menunjukkan adanya ritual untuk melepaskan kepergian seseorang, yakni upacara Tembang Pocung atau karakternya adalah tentang kebebasan dan tindakan sesuka hati. Tembang pocung biasa digunakan untuk menceritakan lelucon dan berbagai Tembang Pocung 12u – 6a – 8i – 12aBapak pocung dudu tampar dudu dadhung 12 uDawa kaya ula 6 aPenclokanmu kayu garing 8 iPrapteng griya si pocung ngetokne cahya 12 aReferensi Daryanto. 1999. Kawruh Basa Jawa Pepak. Surabaya APOLLO Imam, Sutardjo. 2008. Kajian Budaya Jawa. Surakarta FSSR UNS*Penulis Hasna WijayatiBacaan lainSolahe Kewan Basa Jawa Sebutan Perilaku Khas Hewan dalam Bahasa JawaKepriye Ambune ing Basa Jawa? Sebutan Istilah Bau-bauan dalam Bahasa JawaTembung Wilangan Saparengan Basa Jawa Satuan Jumlah dengan Pasangan Bendanya
Contohsoal bahasa jawa tentang tembang macapat beserta jawabannya ilmusosial id. Ini contoh soal bab tembang khusus pelajaran bahasa jawa. Tembang macapat pocung adalah jenis tembang yang terakhir untuk dibahasa dalam urutan tembang macapat. Ciri watak serat wulangreh pupuh kinanthi 3. X / 1 materi pokok : Contoh soal dan jawaban tembang
8 Contoh Tembang Macapat Mijil Bahasa Jawa Beserta Artinya – Tembang Mijil di dalam tembang macapat berada pada urutan kedua setelah Maskumambang. Secara umum tembang Mijil memberikan penjelasan mengenai kelahiran manusia di dunia. Selain itu ada pula yang mengatakan mijil juga memiliki makna lahirnya harapan supaya menjadi lebih baik. Di dalam Bahasa Jawa mijil memiliki dasanama atau padanan kata seperti lain wijil, wiyos, raras, medal, sulastri, kesemuanya artinya keluar. Sama seperti tembang macapat lainnya, di dalam tembang mijil terdapat banyak sekali pengetahuan. Supaya dapat mengetahui pengetahuan yang terkandung di dalam tembang mijil yang harus dilakukan adalah mengetahui watak dari tembang mijil itu sendiri. Sejarah dan Watak Tembang MijilDaftar IsiSejarah dan Watak Tembang MijilFungsi Tembang MijilAturan dan Tata Cara Penulisan Tembang MijilContoh Tembang Macapat Mijil Bahasa Jawa Daftar Isi Sejarah dan Watak Tembang Mijil Fungsi Tembang Mijil Aturan dan Tata Cara Penulisan Tembang Mijil Contoh Tembang Macapat Mijil Bahasa Jawa Mijil termasuk dalam jenis macapat, sebuah karya sastra Jawa yang masih menggunakan metrum. Sejumlah ahli sejarah dan pakar bahasa Jawa mengatakan bahwa di masa lalu tembang macapat yang di dalamnya terdapat tembang mijil pernah digunakan para wali untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Sayangnya hingga sekarang belum diketahui secara pasti sejak kapan tembang macapat ditemukan untuk kali pertama. Selain itu tentang siapa yang menciptakan tembang mijil ini sebenarnya masih belum ada jawaban pastinya. Masih ada selubung misteri yang pekat. Namun, beberapa pendapat mengatakan ada dua nama yang punya andil dalam penciptaan tembang mijil. Ada yang mengatakan bahwa Sunan Kudus atau Ja’far Shodiq merupakan orang pertama yang menciptakan tembang Mijil. Sementara pendapat lain ada yang mengatakan bahwa Sunan Gunung Jati adalah orang yang pertama kali yang menciptakan tembang macapat mijil dan menggunakannya sebagai media dakwah menyebarkan Islam di daerah Cirebon dan Banten. Terlepas siapa yang menciptakan tembang mijil, tetapi yang jelas tembang mijil punya jasa yang sangat besar dalam membantu tersebarnya agama Islam di tanah Jawa. Watak tembang adalah sifat sifat emosional yang melekat pada lirik tembang. Watak tembang bisa berupa kesedihan, cinta kasih, dan harapan. Fungsi Tembang Mijil Penciptaan tembang mijil yang baik haruslah sesuai dengan wataknya. Hal ini wajib dilakukan supaya fungsi tembang mijil dapat tepat sasaran. Di masyarakat Jawa, tembang mijil biasanya digunakan untuk memberikan pengajaran bagi orang-orang yang baru memulai laku prihatin. Beberapa orang banyak salah kira dengan laku prihatin ini. Dalam bayangan beberapa orang laku prihatin dilakukan dengan melakukan semedi di tempat angker atau di tempat keramat. Padahal laku prihatin tidaklah selalu demikian adanya. Inti dari laku prihatin adalah membatasi keinginan, menerima apa yang ada, dan mengajari diri sendiri tentang arti cukup. Dengan memahami makna cukup. Orang menjadi akan mudah merasa bersyukur, tidak mudah merasa iri, dan mampu menjalani hidup dengan sederhana dan bahagia. Setelah memahami watak dan fungsi tembang mijil. Kini giliran bagaimana cara menciptanya. Sama seperti tembang macapat pada umumnya. Penciptaan tembang mijil terikat pada aturan yang telah ditentukan. Tiga aturan yang mengikat penciptaan atau pembuatan tembang mijil adalah guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan. Berikut pengertian masing-masingnya. Guru Lagu Tembang Mijil Guru gatara yaitu jatuhnya suara vokal pada setiap akhir baris Guru Wilangan Tembang Mijil Guru wilangan yaitu jumlah suku kata yang terdapat dalam setiap baris lagu. Guru Gatra Mijil Guru gatra adalah jumlah baris pada setiap bait lagu. Aturan dan Tata Cara Penulisan Tembang Mijil Baris pertama disusun dari 10 suku kata dengan akhiran vokal i. Baris kedua disusun dari 6 suku kata dengan akhiran vokal o. Baris ketiga disusun dari 10 suku kata dengan akhiran vokal e. Baris keempat disusun dari 10 suku kata dengan akhiran vokal i. Baris kelima disusun dari 6 suku kata dengan akhiran vokal i. Baris keenam disusun dari 6 suku kata dengan akhiran vokal o. Contoh Tembang Macapat Mijil Bahasa Jawa Contoh Tembang Macapat Mijil 1 Wulang estri kang wus palakrami Lamun pinitados Amengkoni mring balewismane Among putra marusentanabdi Den angati-ati Ing sadurungipun Artinya Nasihat ini diberikan kepada wanita yang sudah berkeluarga Sebaiknya dapat dipercaya Menjaga rumah tangganya Mengasuh anak, maru keluarga dan abdi Selalu berhati-hati Sebelum suatu keputusan Contoh Tembang Macapat Mijil 2 Madya wengi kentarnya mangikis, Sira Sang lir anom, Saking taman miyos butulane, Datan wonten cethine udani, Lampahe lestari, Wus ngambah marga Gung. Artinya Tengah malam suasana menakutkan Dia Sang pemuda, Dari taman lewat pintu belakang, Tidak ada yang menanyai, Perjalanannya selamat, Sudah sampai jalan besar. Contoh Tembang Macapat Mijil 3 Poma kaki padha dipuneling, Ing pitutur ingong, Sira uga satriya arane, Kudu anteng jatmika ing budi, Ruruh sarta wasis, Samubarangipun. Artinya Wahai anakku selalu ingatlah atas nasihat yang kuberikan dirimu juga eorang satria harus tenang dan berbudi luhur sabar serta ahli dalam segala hal Contoh Tembang Macapat Mijil 4 Lan den nedya prawira ing batin, Nanging aja katon, Sasabana yen durung mangsane, Kekendelan aja wani mingkis, Wiweka ing batin, den samar den semu Artinya Dan tumbuhkanlah sikap satria di dalam batin Namun jangan diperlihatkan Rahasiakan jika sampai pada masanya Atas keberaniannya jangan sampai dihilangkan Tatalah dalam batinmu Agar menjadi samar dan semu. Contoh Tembang Macapat Mijil 5 Lan densami mantep maring becik, lan ta wekas ingong, aja kurang iya panrimane, yen wus tinitah maring Hyang Widhi, ing badan puniki, wus papancenipun. Artinya Dan selalu teguhlah dalam kebaikan dan juga wasiatku jangan sampai lupa untuk bersyukur jika sudah menjadi kehendak Tuhan kepada diri ini sudah menjadi ketetapanNya Contoh Tembang Macapat Mijil 6 Ana wong narima wus titahing Hyang pan dados awon lan ana wong tan nrima gesange ing pungkasan iku dadi becik kawruhana ugi sampun salang surup Artinya Ada orang yang ikhlas menerima ketetapan dari Tuhan namun kemudian menjadi tidak baik dan ada juga orang yang tidak bisa menerima ketentuan-Nya pada akhirnrya ada yang menjadi baik pahami juga hal itu jangan sampai salah mengartikan Contoh Tembang Macapat Mijil 7 Yen wong bodho kang tan nedya ugi tatakon titiron anarima ing titah bodhone iku wong narima nora becik dene ingkang becik wong ngupaya iku. Artinya Jika orang bodoh yang tidak berusaha untuk bertanya dan mencontoh dan hanya ikhlas dengan kebodohannya itulah orang yang ikhlas tetapi tidak baik sedangkan yang baik adalah orang berusaha mengubahnya Contoh Tembang Macapat Mijil 8 Dedalane guna lawan sekti kudu andhap asor Wani ngalah luhur wekasane Tumungkula yen dipun dukani Bapang den simpangi Ana catur mungkur Artinya jalan menuju kekuatan dan kesaktian harus bersikap rendah hati berani mengalah untuk mendapatkan keluhuran tundukkanlah kepala bila sedang dimarahi hilangkanlah angkara murka jauhilah pembicaraan yang tak bermanfaat Demikianlah artikel mengenai contoh tembang macapat mijil bahasa Jawa beserta artinya. Dari delapan contoh yang telah disajikan, tentu ada satu yang bisa kamu adaptasi atau bahkan kamu gunakan. Semoga bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Tembangmacapat atau yang disebut juga tembang cilik atau sekar alit, merupakan salah satu bentuk karya sastra jawa berupa syair atau puisi tradisional Jawa yang ditulis dengan mengikuti paugeran atau peraturan/struktur tertentu dan memiliki intonasi lagu ketika dibacakan.
Cacahe tembang macapat. Sumber macapat adalah salah satu lagu daerah yang popular dalam budaya Jawa. Menurut sastra Jawa, tembang macapat cacahe ono 11. Artinya, cacahe tembang macapat ada 11 dan masing-masing memiliki watak yang berbeda. Tembang macapat adalah puisi tradisional Jawa yang berisikan tentang tahap-tahap kehidupan manusia dari masih dalam kandungan hingga meninggal ciri-ciri dari puisi tembang macapat adalah memiliki guru gatra, guru lagu, dan juga guru wilangan. Ketiga ciri itulah yang membuat tembang macapat berbeda dengan tembang Jawa lainnya. Lalu, apa saja cacahe tembang macapat? Yuk, simak penjelasannya di bawah Tembang MacapatIlustrasi mengiringi tembang macapat. Foto aditya_frzhm/ShutterstockSebelum mengenal lebih jauh cacahe tembang macapat, pahami dulu apa itu tembang macapat sebenarnya. Tembang macapat merupakan salah satu karya sastra Jawa yang berbentuk tembang atau puisi dalam buku Belajar Bahasa Daerah untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD tulisan Rian Damariswara, tembang macapat memuat unsur-unsur puisi, seperti penggunaan rima, gaya bahasa, dan unsur-unsur lainnya. Puisi tersebut dibawakan dengan cara dilagukan atau telah disebutkan, tembang macapat umumnya menceritakan tahap-tahap kehidupan manusia. Itu sebabnya tembang macapat sering dijadikan sebagai sarana untuk Tembang MacapatIlustrasi mengiringi tembang macapat. Foto Mustaqim Amna/kumparanMengutip buku Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik oleh Puger Honggowiyono, di Jawa Timur, budaya ini dipercaya sudah dikenal sebelum datangnya Islam. Sementara di Jawa Tengah, macapat diperkirakan muncul pada akhir masa Majapahit dan dimulainya pengaruh Wali atau tembang cilik pertama kali diciptakan oleh Sunan Bonang dan diturunkan kepada semua Wali. Sebelum macapat muncul, terdapat tembang lain yang lebih dulu diciptakan, yakni maca-sa, maca-ro, dan pendapat menyatakan, macapat merupakan turunan kakawin dengan tembang gedhe sebagai perantara. Sementara pendapat lain mengatakan bahwa macapat sudah ada lebih dulu daripada kakawin, tepatnya setelah pengaruh India dan Struktur Tembang MacapatIlustrasi membawakan tembang macapat. Foto UnsplashNama tembang macapat masih berkaitan dengan aturan melagukannya. Macapat dapat diartikan sebagai "maca papat-papat" atau "membaca empat-empat". Maksudnya, cara membaca atau melagukannya adalah empat-empat, yaitu perhentian napas di setiap empat suku tembang macapat tidak hanya terletak pada cara membawakannya, tetapi juga cara penulisannya. Aturan yang mengikat dalam tembang macapat adalah guru lagu, guru gatra, dan guru lagu merupakan suara vokal pada akhir baris, guru gatra adalah jumlah baris pada tiap bait, dan guru wilangan, yaitu jumlah suku kata pada setiap baris. Dalam penulisannya, tembang macapat harus sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan Tembang Macapat Beserta Wataknya dalam Budaya JawaCacahe tembang macapat. Sumber adalah cacahe tembang macapat beserta wataknya yang dikutip dari buku Bahasa Jawa XB karya Eko Gunawan 20166.1. MaskumambangMaskumambang artinya adalah mengambang. Maksud dari tembang macapat ini menggambarkan calon bayi yang masih di dalam kandungan. Watak dari maskumambang adalah nelangsa atau MijilMijil menceritakan tentang kelahiran seorang bayi ke dunia dan memiliki watak KinanthiKinanthi menceritakan tentang pertumbuhan seorang anak yang masih membutuhkan bimbingan orangtua. Watak dari kinanthi adalah mesra atau SinomSino menceritakan tentang perubahan fisik yang dialami anak pada masa pubertas. Watak dari sinom adalah grapyak atau AsmarandanaAsmarandana menceritakan tentang kisah kasmaran manusia yang sedang dimabuk cinta. Watak dari asmarandana adalah GambuhGambuh menggambarkan kisah kehidupan rumah tangga dan komitmen. Watak dari gambuh adalah DhandhanggulaDhandhanggula menggambarkan kehidupan yang sejahtera dan berkecukupan. Watak dari dhandhanggula adalah ngresepake atau DurmaDurma menggambarkan kehidupan berbagi kepada sesama. Watak dari durma adalah nepsu atau PangkurPangkur menggambarkan kehidupan yang penuh hawa napsu dan angkara murka. Watak dari pangkur adalah greget atau MegatruhMegatruh artinya terpisah nyawa dari jasadnya. Watak dari megatruh adalah nglara atau PocungPocung artinya jazad yang dibungkus dengan kain kafan dan siap dimakamkan. Watak dari pocung adalah macapat itu apa saja?Kapan tembang macapat ditemukan?Apa yang dimaksud guru gatra?
Mijillahir Dalam bahasa jawa mijil mbrojol mencolot yang berarti muncul atau keluar. Watak tembang Mijil yaitu menggambarkan keterbukaan yang pas untuk mengeluarkan nasehat cerita-cerita dan juga asmara. Grapyak sumanak mula cocok kanggo nyritakake pitutur e. Ciri ciri tembang macapat mijil ialah memiliki kaidah baku 10i- 6o 10e 10i 6i 6o.
11 Contoh Tembang Macapat Bahasa Jawa Beserta Artinya Lengkap – Salah satu produk budaya Jawa yang adiluhung adalah tembang macapat. Meski dapat dikategorikan sebagai puisi yang ditulis dalam bahasa Jawa, tetapi tembang macapat memiliki beberapa perbedaan dengan geguritan. Salah satu perbedaan yang paling menonjol adalah adanya aturan-aturan dalam penulisannya dan cara penyampaiannya. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini! Perbedaan Macapat dengan GeguritanDaftar IsiPerbedaan Macapat dengan GeguritanJenis-jenis Tembang yang Dikenal Masyarakat Menulis Tembang MacapatWatak, Macam, Fungsi dan Jumlah Tembang MacapatContoh Tembang Macapat Beserta dengan ArtinyaPenutup Daftar Isi Perbedaan Macapat dengan Geguritan Jenis-jenis Tembang yang Dikenal Masyarakat Jawa. Aturan Menulis Tembang Macapat Watak, Macam, Fungsi dan Jumlah Tembang Macapat Contoh Tembang Macapat Beserta dengan Artinya Penutup Getty Images/Ridzky Setiaji Jika penulisan geguritan dapat dilakukan secara bebas. Penulisan tembang macapat terikat dengan tiga aturan yakni guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan. Selanjutnya jika geguritan bisa dibacakan secara bebas dengan berbagai teknik pembacaan. Tembang macapat hanya dapat dibacakan dengan cara menembangkannya. Pada masyarakat Jawa tembang merupakan sebuah jenis karya sastra yang luhur. Diperkirakan karya seni ini sudah ada sejak masyarakat Jawa mengenal aksara. Di masa Jawa Kuna ada sebuah tembang yang disebut dengan kakawin. Seiring dengan runtuhnya kerajaan hindu-budha di Jawa. Kakawin mulai ditinggalkan masyarakat Jawa. Masyarakat jawa kemudian mengenal beberapa jenis tembang. Jenis-jenis Tembang yang Dikenal Masyarakat Jawa. 1. Tembang Gedhe Tembang gedhe adalah jenis tembang yang biasanya dipakai dalang saat bawa dan suluk dalam pementasan wayang kulit. Menurut Subalidinata tembang gedhe terdiri dari 4 baris dimana setiap barisnya memiliki jumlah suku kata yang sama. Contoh Dhuh kulup putraningsun, sireku wus wanci Pisah lan jeneng ingwang, ywa kulineng ardi Becik sira neng praja, suwiteng narpati Amung ta wekasing wang, ywa pegat teteki Kusumastuti, KGPAA Mangunagara IVIV18 2. Tembang Tengahan Menurut Warsena secara bentuk dan aturan, tembang tengahan memiliki kemiripan dengan tembang macapat. Hanya saja bahasa yang digunakan dalam menulis tembang tengahan adalah bahasa campuran yakni bahasa Jawa kawi dengan bahasa jawa baru. Tembang tengahan ini sering pula disebut dengan kidung. Tembang tengahan kebanyakan berisikan kepahlawanan seseorang. Contoh judul-judul kidung Kidung Sorandaka Kidung Ranggalawe Kidung Sri Tanjung Kidung Sundayana 3. Tembang Alit atau Macapat Hingga kini masih ada beberapa pendapat mengenai makna dari tembang macapat. Pertama, Mawardi dan Marwanto 198913 mencoba menguraikan dari sisi etimologi rakyat, bahwa macapat itu berasal dari kata maca papat-papat. Kedua Suwardi macapat itu berkaitan dengan cara melagukan dengan gregel. Gregel, adalah pemanjangan suara dengan penuh estetis, naik turunya. Ketiga macapat juga berasal dari bahasa Sansekerta, yang berasal dari kata waca. Kata wac, berarti klesik-klesik. Waca dalam bahasa Jawa Kuna menjadi kata maca, pat dari kata patha berarti bacaan. Keempat macapat juga sering dikaitkan dengan kata macapet maca cepet. Maksudnya macapat itu tembang yang cara melagukannya lebih cepat. Kelima macapat juga dapat berasal dari kata maca sipat. Maksudnya kata macapat berasal dari jarwodhosok maca+sipat, yaitu membaca sifat-sifat manusia. Macapat memuat mengenai sifat-sifat manusia itu terdiri dari empat unsur, yaitu amarah, aluamah, supiah, dan mutmainah. Sebuah tembang baru bisa dikategorikan sebagai tembang macapat apabila telah memenuhi syarat kepenulisan tembang macapat itu sendiri. Penulisan tembang macapat harus memperhatikan guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan. Aturan Penulisan Tembang Macapat Makalah Bahan Pelatihan Bahasa Jawa SMA/MA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang Di STTP Magelang,Jln. Kopeng Km. 7 Tegalrejo Magelang Magelang, 22-23 Juli 2006 Supaya lebih jelas, perlu diperhatikan bahwa yang dimaksud guru lagu ditandai oleh abjad vokal di belakang angka. Selanjutnya, guru gatra adalah jumlah baris dalam setiap macapat. Terakhir, guru wilangan adalah jumlah suku kata yang diperlukan untuk setiap baris. Watak, Macam, Fungsi dan Jumlah Tembang Macapat Hingga sekarang masih ada silang pendapat mengenai berapa jumlah tembang macapat. Ada beberapa orang menyebutnya hanya berjumlah. Ada yang menyebutkan jumlahnya 11 macam dan bahkan ada menyatakan tembang macapat berjumlah 15 macam. Tedjohadisumarto dalam bukunya yang berjudul Mbombong Manuh menyebutkan tembang macapat berjumlah 11 macam. Sedangan prawirodisastra dalam bukunya Tembang Saha Lelagon Warna-warni menyebutkan tembang macapat berjumlah 11 macam. Sedangkan Benard Arps menyebutkan bahwa tembang macapat berjumlah 9 macam. Meski terdapat beberapa pendapat mengenai berapa jumlah tembang macapat yang sesungguhnya. Kebanyakan masyarakat lebih familiar dengan tembang macapat yang berjumlah 11 macam. Menurut Suwardi 11 macam tembang yang termasuk tembang macapat memiliki perbedaan dalam perwatakannya. Menurutnya watak merupakan karakteristik dari tembang macapat itu sendiri. 11 Macam Watak Tembang Macapat Makalah Bahan Pelatihan Bahasa Jawa SMA/MA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang Di STTP Magelang,Jln. Kopeng Km. 7 Tegalrejo Magelang Magelang, 22-23 Juli 2006 Contoh Tembang Macapat Beserta dengan Artinya Twitter kratonjogja 1. Contoh Tembang Macapat Mijil Poma kaki padha dipun eling, ing pituturingong, sira uga satriya arane, Kudu anteng jatmika ing budi, Luruh sarta wasis, samubarang tanduk. Serat Wulang Reh Artinya Ingat-ingatlah kalian, NakNasehatku iniKamu juga seorang satriyaHarus selalu tenang dan berbudi baikRendah hati dan pandailahSupaya dapat menguasai segalanya Serat Wulang Reh 2. Contoh Tembang Macapat Dhandhanggula Yogyanira kang para prajurit, lamun bisa samya anuladha, kadya nguni caritane, andelira sang Prabu, Sasrabau ing Maespati, aran Patih Suwanda, lalabuhanipun, kang ginelung tri prakara, guna kaya purune kang den antepi, nuhoni trah utama. Serat Tripama Pupuh 1 Artinya Sungguh mulianya para prajurit,jika kalian bisa menjadikan contohkisah masa Sang PrabuSasrabahu di Maespati,Bergelar Patih Meliputi tiga melaksanakan tugasnyaMenuruti perintah rajanya. Serat Tripama Pupuh 1 3. Contoh Tembang Macapat Pucung Den budiya kapriye ing becikipun, aja nganti pisah, kumpule kaya nomeki, anom kumpul tuwa kumpul kang prayoga. serat wulang reh Artinya Sebaik apapun usaha yang diusahakanJangan sampai pisahSeperti menyatunya anak mudaLebih baik anak muda bersatu dengan orang tua Serat Wulang Reh 4. Contoh Tembang Macapat Kinanthi Padha gulangen ing kalbu, ing sasmita amrih lantip, aja pijer mangan nendra, kaprawiran den kaesthi pesunen sariranira, sudanen dhahar lan guling. Artinya Biasakanlah mengasah kalbuAgar tanggap terhadap isyaratJangan hanya makan tidurLatihlah kekuatan tubuhmuKurangilah makan dan tidur 5. Contoh Tembang Macapat Durma Dipun sami ambanting ing badanira, nyudha dhahar lan guling, darapon sudaa, nepsu kang ngambra-ambra, rerema ing tyasireki, dadya sabarang, karyanira lestari. Artinya Biasakan latih dirimu berlaku prihatinMengurangi makan dan tidurSupaya berkurangNafsu yang bergeloraHeningkan perasaan hatimuHingga tercapai semua keinginanmu 6. Contoh Tembang Macapat Gambuh Aja nganti kabanjur, barang polah ingkang nora jujur, yen kebanjur sayekti kojur tan becik, becik ngupayaa iku, pitutur ingkang sayektos. Artinya Jangan sampai terlanjurMelakukan perbuatan tidak jujurJika sudah terlanjur itu akan mendatangkan celakaSebaiknya berusahalahAjaran yang sejati Tembang Macapat Asmaradana Aja turu soré kakiAna Déwa nganglang jagadNyangking bokor kencananéIsine donga tetulakSandhang kelawan panganYaiku bagéyanipunwong melek sabar narima Artinya jangan tidur sore harisebab ada Dewa berkeliling duniamembawa bokor emasnyaisinya doa penolak balaserta sandang dan panganyang akan menjadi milikorang yang terjaga dan tawakal 8. Contoh Tembang Macapat Pangkur Mangkya darajating praja, kawuryan wus sunya ruri, rurah pangrehing ukara, karana tanpa palupi, atilar silastuti, sujana sarjana kelu, kalulun kalatidha,tidhem tandhaning dumadi, ardayengrat dene karoban rubeda.Serat Kalatida Artinya Saat ini keadaan negara Terlihat sunyi dan sepiTerlihat telah rusakKarena tak lagi memiliki panutanSemua telah meninggalkan tuntunanOrang cerdik dan pandai tidak bisa berpikir jernihKarena terpengaruh jaman kalatidhaKeheningan sebagai tanda-tandanyaSebab jaman benar-benar penuh dengan kekacauan 9. Contoh Tembang Macapat Megatruh sigra milir kang gèthèk sinangga bajulkawan dasa kang njagèniing ngarsa miwah ing pungkurtanapi ing kanan kéringkang gèthèk lampahnya alonBabad Tanah Jawi Artinya Sang rakit segera berjalan dengan didorong buayaEmpat puluh yang menjaganyaAda di depan ada pula di belakangBegitu pula sisi kiri dan kananRakit pun berlayar dengan perlahan 10. Contoh Tembang Macapat Maskumambang Nadyan silih bapa biyung kaki nini, sadulur myang sanak, kalamun muruk tan becik, nora pantes yen den nuta.Wulangreh Artinya Walau bapak, ibu, kakek, nenek berganti-ganti berkataSaudara dan sanak kadangJika yang dikatakan mengajarkan keburukanTidak pantas utuk dituruti 11. Contoh Tembang Macapat Sinom Ingsun uga tan mangkana, balilu kang sun alingi, kabisan sun dokok ngarsa, isin menek den arani, balilune angluwihi, nanging tenanipun cubluk, suprandene jroning tyas, lumaku ingaran wasis, tanpa ngrasa prandene sugih carita. Artinya Aku pun demikiankebodohankulah yang aku sembunyikankepandaianku yang akan kuperlihatkankarena merasa malu jika sampaidikatakan luar biasa bodohpadahal sebenarnya bodohsupaya menurut orang-orangaku seorang yang pandaitanpa sadar aku telah mengarang cerita Penutup Demikianlah tentang contoh 11 tembang macapat beserta artinya lengkap. Semoga dapat menjadi referensi bagi kamu sekalian. Dari contoh-contoh yang telah disajikan, tentu kamu sudah ada gambaran seperti apa tembang macapat itu. Selain itu, contoh 11 tembang macapat di atas juga bisa kamu jadikan referensi yang valid karena bersumber dari karya-karya sastra Jawa lama. Semoga bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Tembangpucung nduweni watak santai, sakarepe, cocok kanggo nggambarake kahanan santai, sakarepe, lan kurang tenanan (Haryatmo dkk, 2003:19). Sumber: Haryatmo, Dkk. 2003. Macapat Modern dalam Sastra Jawa: Analisis Bentuk dan Isi. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Daftar Isi Pengertian Tembang Macapat 11 Macam Tembang Macapat 1. Maskumambang 2. Mijil 3. Kinanthi 4. Sinom 5. Asmarandana 6. Gambuh 7. Dhandhanggula 8. Durma 9. Pangkur 10. Megatruh 11. Pocung Solo - Tembang macapat merupakan suatu karya sastra Jawa berupa nyanyian yang disusun menggunakan suatu aturan tertentu. Tembang macapat seringkali dinyanyikan di dalam suatu pagelaran wayang kulit dan bahkan tembang macapat menjadi salah satu materi dalam kurikulum Bahasa macapat merupakan jenis tembang yang sering digunakan dan diterapkan dalam kitab yang terbit pada masa Jawa Baru. Hingga saat ini, tembang macapat masih sering dilantunkan di dalam acara-acara di Jawa. Namun walaupun begitu, masih banyak anak muda yang tidak begitu mengenal karya sastra Jawa yang satu dari detikEdu 27/2/2023, tembang macapat adalah langgam dan bisa juga merupakan lagu dalam bentuk yang tidak lazim. Penulisan tembang macapat memiliki aturan dalam tiap jumlah baris dan jumlah suku kata ataupun bunyi sajak akhir tiap baris yang biasa disebut guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan. Menurut Serat Mardawalagu yang dikarang oleh Ranggawarsita, macapat merupakan singkatan dari frasa maca-pat-lagu yang artinya adalah melagukan nada keempat. Dahulu tembang macapat disenandungkan tanpa menggunakan iringan apapun dan lebih mengutamakan pada makna yang terkandung di dalam syairnya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tembang macapat disenandungkan dengan iringan macapat terdiri dari 11 jenis tembang yang di dalamnya berisi tentang perjalanan hidup manusia mulai dari lahir sampai mati. Berikut ini 11 macam tambang macapat lengkap dengan pengertian dan maknanya dikutip dari buku Belajar Bahasa Daerah Jawa untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD oleh Rian Damariswara 2020.11 Macam Tembang Macapat1. MaskumambangMaskumambang menceritakan tentang fase pertama kehidupan manusia yaitu pada saat masih berada di dalam kandungan. Karakter tembang ini menggambarkan kesedihan, ketidakberdayaan, serta sikap cemas menghadapi MijilMijil melambangkan tentang suatu bentuk sebuah biji atau benih yang lahir ke dunia. Atau secara filosofis tembang ini menggambarkan tentang kelahiran manusia di dunia. Tembang Mijil memiliki watak pengharapan, belas kasih, dan ketabahan menjalani KinanthiTembang Kinanthi berasal dari kata kanthi yang berarti tuntunan. Tembang ini memiliki makna tentang pembentukan jati diri, cita-cita serta makna diri. Tembang Kinanthi memiliki watak penuh cinta kasih dan SinomSecara bahasa Sinom berarti daun muda. Atau memiliki makna yaitu penggambaran masa muda manusia yang sedang tumbuh dan berkembang. Tembang Sinom memiliki watak gembira dan AsmarandanaTembang Asmarandana adalah jenis tembang yang menceritakan kehidupan manusia ketika sedang kasmaran dengan lawan jenisnya. Makna dari tembang ini adalah tentang kisah cinta yang dialami anak muda yang sedang membara. Watak dari tembang Asmarandana adalah kasmaran, cinta kasih, sedih dan GambuhTembang Gambuh menceritakan tentang bagaimana menjalin hubungan antar manusia. Selain itu tembang ini juga mengajarkan kita untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Tembang Gambuh juga banyak menceritakan tentang kebersamaan, toleransi, dan juga rasa persaudaraan. Watak dari tembang Gambuh adalah ramah kepada siapa pun serta menjalin persaudaraan yang DhandhanggulaTembang Dhandhanggula memiliki makna pengungkapan cita-cita dan harapan kepada manusia. Tembang ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Watak dari tembang Dhandhanggula yaitu kerja keras, kegigihan dan DurmaTembang Durma menggambarkan sifat dan karakter manusia yang sedang lalai dan ingin menang sendiri. Masa tersebut biasanya dialami oleh manusia dewasa yang telah mampu mendapatkan kesuksesan dan kejayaan hidupnya. Tembang ini memiliki watak keras, sombong dan PangkurTembang Pangkur memiliki makna yaitu sebagai pengingat manusia untuk mengenang masa lalunya yang buruk dan mengajaknya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Pangkur berasal dari kata 'mungkur' yang berarti mundur, menjauhkan diri dan pergi. Tembang Pangkur memiliki watak gagah, bersemangat serta ketulusan hati yang MegatruhMegatruh berasal dari kata Bahasa Jawa yaitu 'megat' yang artinya berpisah dan 'ruh' yang artinya jiwa. Tembang Megatruh memiliki makna berpisah dengan jiwa lalu menuju alam keabadian. Watak tembang Megatruh adalah kesedihan yang mendalam dan PocungTembang Pocung berada di urutan terakhir dalam 11 fase tembang macapat. Tembang Pocung menceritakan tentang perjalanan hidup manusia yang paling akhir. Makna dari tembang ini adalah agar kita dapat selalu mengingat kematian. Watak dari tembang Pocung yaitu berisi nasehat dan itu dia 11 macam tembang macapat Jawa lengkap dengan pengertian dan maknanya. Semoga bermanfaat, Lur!Artikel ini ditulis oleh Talita Leilani Putri peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Simak Video "Kondisi Memprihatinkan Situs Candi Kayen Pati" [GambasVideo 20detik] aku/rih
BelajarBahasa Jawa, Kata Kata Mutiara Jawa, Aksara Jawa, Pepatah Jawa, Filsafat Jawa, Watak tembang Dhandhanggula yaitu menggambarkan sifat yang lebih universal atau luwes dan merasuk ke dalam hati. Tembang macapat yang merupakan lagu Jawa ini merupakan kebanggaan bagi orang-orang Jawa. Tembang macapat selalu digunakan pada setiap
Arti dan Watak Tembang Macapat Salah satu warisan luhur musik tanah Jawa sekaligus kebanggaan bangsa Indonesia adalah tembang macapat. Tembang macapat terdiri dari sebelas macam. Di antaranya Maskumambang, Mijil, Sinom, dan seterusnya. Dari kesebelas tembang macapat, mereka memiliki arti dan watak yang berbeda-beda pula. Namun demikian, secara keseluruhan tembang macapat merupakan perwujudan atau gambaran dari fase-fase kehidupan manusia. Demi menjaga kelestarian tembang macapat, kali ini penulis ingin men-share watak sekaligus arti/makna kesebelas tembang macapat yang merupakan warisan luhur budaya musik Indonesia, khususnya tanah Jawa. Langsung saja kita simak ulasannya. Lets cekidot!Makna 11 Tembang Macapat 1. Maskumambang Maskumambang adalah tembang yang memiliki watak nelangsa, prihatin, dan kelara-lara dalam bahasa Jawa. Bila kita artikan dalam bahasa Indonesia yang betul watak tembang ini adalah sedih, perihatin, dan rasa sakit yang mendalam yang menjorok kepada suatu peristiwa batiniyah. Secara falsafah, Maskumambang mengisyaratkan keadaan manusia ketika masih berada di dalam kandungan. Di mana ia menggambarkan suatu keadaan ketika seorang bayi masih mengambang di perut ibunya, sesuai dengan arti kumambang’ dalam bahasa Jawa, yang artinya mengambang. Mijil merupakan tembang urutan kedua dari kesebelas tembang macapat. Tembang ini memiliki watak trenyuh, gandrung, kepilut, dan juga prihatin, yang artinya sedih, tertarik cinta dan benar-benar tergila serta rasa perihatin. Mijil melukiskan sebuah kelahiran bayi. Di mana menilik dari arti mijil sendiri dalam bahasa Jawa yang memiliki kesamaan dengan kata mbrojol dan mencolot yang artinya muncul/keluar. Tembang ini berwatak gembira, seneng, grapyak, dan sigrak semanak. Kurang lebih bila kita terjemahkan artinya adalah ramah, senang, dan menunjukkan kesederhanaan. Tembang sinom berasal dari kata kanoman yang artinya muda atau berusia muda. Tembang ini menggambarkan indahnya cerita dimasa muda yang penuh dengan ambisi, angan-angan, dan harapan serta usaha mencari ilmu dalam mencapai suatu tujuan. Tembang Kinanthi berwatak gembira, mesra, dan asih yang artinya adalah bahagia, mesra, serta rasa cinta. Tembang ini sangat cocok apabila kita tembangkan pada saat suasana hati kita tengah bahagia. Nama tembang ini berasal dari kata "kanthi" yang artinya tuntunan untuk meraih masa depan. Selain itu, tembang Kinanthi juga melukiskan sebuah masa di mana manusia sedang berada pada titik pembentukan jati dirinya dalam menempuh masa depan. Tembang ini merupakan salah satu favorit kawula muda. Berwatak sengsem jatuh cinta, sedih, dan prihatin. Sangat cocok sekali untuk menceritakan rasa jatuh cinta kasmaran pada seseorang maupun mengungkapkan kesedihan yang dikarenakan kisah cinta. Berasal dari kata "tresna" yang berarti cinta/kasmaran. Tak khayal tembang ini menggambarkan suatu masa di mana manusia tengah dimabuk Gambuh Berasal dari kata "sarujuk" atau "jumbuh" yang artinya kecocokan. Tembang Gambuh menggambarkan sebuah komitmen manusia yang sudah benar-benar cinta dan siap untuk berlabuh ke pelaminan demi membina rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Tembang gambuh berwatak lugas, tanpa keragu-raguan, dan kangge pitutur digunakan sebagai nasehat. Diambil dari kata "kasembadan" yang artinya kesenangan. Melukiskan suatu keberhasilan dalam menggapai cita-cita dalam membina rumah tangga yang sempurna. Berasal dari kata "darma" atau "weweh" yang artinya dermawan dan gemar bersedekah. Tembang Durma juga menggambarkan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segalanya yang terbaik kepada umat manusia. Tembang durma berwatak nepsu nafsu, muntap dan murka. Diambil dari kata "mungkur" yang artinya menjauhi. Pangkur menggambarkan upaya manusia dalam menyingkirkan nafsu dan angkara murka yang menyeruak di hati setiap manusia. Tembang ini memiliki watak sereng kasar, greget semangat, dan tegas. Dalam bahasa Jawa, Megatruh diambil dari kata "megat roh" yang artinya keluarnya roh manusia, di mana melukiskan terlepasnya roh dari jiwa manusia yang jelas berarti kematian manusia. Megatruh berwatak nglara sakit, susah, sedih, dan keranta-ranta sakit hati yang mendalam. Nama tembang yang sedikit menyeramkan mungkin. Dalam bahasa Jawa senidiri penamaan tembang ini diambil dari kata 'pocong' yang artinya telah dibungkus. Tembang ini menggambarkan proses setelah manusia meninggal, yakni dimandikan, disholatkan, lalu siap dikebumikan. Tembang ini berwatak gecul nakal, sembrana kurang hati-hati, dan tak ada Tembang Macapat dalam Bahasa JawaBerikut ini adalah rangkuman watak tembang macapat dalam bahasa 👉 sedeh, nelangsa, 👉 wedharing 👉 👉 seneng, asih, 👉 sengsem, sedeh, 👉 rumaket, kulina, wani 👉 luwes, 👉 galak, nanthang, nesu, 👉 👉 sedeh, 👉 itulah watak sekaligus makna dari kesebelas tembang macapat. Bukankah itu merupakan warisan budaya musik yang begitu membanggakan? Marilah kita bersama-sama melestarikan tembang macapat dengan menyebarluaskan informasi-informasi yang bermanfaat yang bersangkutan dengant tembang macapat. Semoga dengan demikian tembang macapat tetap bisa lestari hingga kelak kita telah tiada. Jangan lupa dishare ya!
TembangDurma memiliki watak amarah, keras, sombong, dan penuh hawa nafsu. Lompat ke konten Lompat ke sidebar Kumpulan Tembang Macapat Sesuai Urutan Lengkap Makna dan Contohnya 21 Tembang Mijil dan Artinya Secara Lengkap 19 Tembang Maskumambang Dalam Bahasa Jawa Secara Lengkap 6 Contoh Tembang Macapat Sinom dan Artinya Secara Lengkap
Bahasa Jawa memiliki tembang atau kidung yang berisi pitutur atau nasihat sesuai dengan tingkatannya. Misal saat seseorang masih kecil, mulai dewasa, hari tua, sampai akhirnya meninggal dunia. Tembang ini disebut macapat dan masing-masing syair atau lagu memiliki aturan atau pakem tersendiri. Dewasa ini tembang macapat masuk kurikulum muatan lokal dan diajarkan di sekolah. Namun, hanya bentuk yang termudah saja. Itu pun tidak semuanya dan mudah dilupakan. Jika Anda seorang penutur asli Bahasa Jawa atau orang yang ingin mempelajari Bahasa Jawa lebih dalam, kenali tembang macapat di bawah ini. 1. Maskumambang Maskumambang memiliki karakter sedih atau penuh duka meski secara filosofi tidak demikian. Maskumambang bisa diartikan sebagai seorang janin yang hidup mengambang di dalam rahim ibu sebelum akhirnya dilahirkan ke dunia. 2. Mijil Setelah hidup mengambang di dalam rahim, bayi akhirnya lahir dan diwujudkan sebagai mijil atau benih. Nantinya bayi yang lahir akan memulai semua perjalannya hingga dewasa. Sesuai dengan filosofi ini mijil banyak berkarakter senang dan berisi banyak nasihat. 3. Kinanthi Seiring dengan bertambahnya usia, anak akan tumbuh dan akhirnya belajar berjalan. Pada fase ini orang tua akan mulai menuntun anaknya untuk diarahkan ke jalan yang benar. Kinanthi berisi tentang kesenangan orang tua dalam merawat anaknya dan segala hal terkait nasihat baik yang berguna untuk masa depan. 4. Sinom Sinom menjadi perwujudan dari pucuk dari benih yang akan tumbuh. Anak-anak yang mulai tumbuh dewasa akan belajar bagaimana menata hidupnya dan belajar banyak hal. Kelak mereka akan menjadi orang yang berguna bagi orang tua. Watak dari tembang sinom adalah kesabaran dan berisi banyak nasihat. 5. Asmarandhana Setelah tumbuh dewasa, seorang manusia akhirnya akan mencari atau mendapatkan tambatan hatinya. Perjalanan ini diwujudkan oleh tembang asmarandhana yang berasal dari kata asma. Tembang atau lagu yang muncul memiliki tema senang, gembira, dan kadang duka. 6. Gambuh Setelah bertemu dengan seseorang, ikatan yang sakral yaitu pernikahan akhirnya dilakukan. Inilah inti dari tembang gambuh. Segala hal tentang suka cita akan disampaikan ke khalayak. Selain itu tembang juga banyak berisi tentang cerita kehidupan. Nantinya cerita bisa dipakai untuk pelajaran agar bahtera rumah tangga tidak mengalami gangguan. 7. Dhandhanggula Karakter dari Dhandhanggula cukup luwes dan berisi banyak hal dalam kehidupan. Meski secara umum filosofi dari tembang ini adalah kesuksesan dari pasangan dalam kehidupan rumah tangganya. 8. Durma Durma menjadi perwujudan dari kehidupan yang penuh kisah dan penuh konflik. Meski demikian, seseorang akan menjadi pelengkap pasangannya dan mendapatkan kebahagiaan di kemudian hari. Konflik yang terjadi adalah cobaan agar kehidupan lebih baik di masa depan. 9. Pangkur Setelah apa yang terjadi, seseorang harusnya mulai mungkur atau pangkur dari kehidupan duniawinya. Segala hasrat dan nafsu untuk mendapatkan sesuatu harus mulai dihapuskan. Apalagi saat sudah tua, memperbanyak ibadah pada Yang Maha Kuasa adalah hal yang lebih penting. 10. Megatruh Megatruh bisa diartikan pisah dari ruhnya. Tembang mengisyaratkan tentang proses kematian seorang manusia hingga ruhnya terlepas. Karena memiliki makan cukup menyedihkan, tembang megatruh memiliki isi tentang hilangnya harapan dan perpisahan. 11. Pocung Pocung berasal dari kata pocong yang artinya orang yang sudah meninggal dan dikafani. Tembang ini berisi tentang hal-hal berhubungan dengan kematian atau hari akhir. Meski cukup seram, isi dari pocung lebih banyak berisi teka-teki, kadang menggelitik. Tembang macapat jenisnya ada banyak dan masing-masing memiliki ciri khasnya tersendiri. Kalau Anda ingin mempelajari lebih banyak, pilih satu atau dua dulu misal pocung atau kinanthi. Setelah memahaminya baru belajar tembang Bahasa Jawa lain. Jangan lupa kunjungi nurfasta untuk mendapatkan informasi dari artikel lainnya
- ፒρ ሚսሡκυνէлικ ամ
- Է узи
- Бэгυпрխ юνοбուηև
- Ωፁኸνиζቦጽош թዦղεք зюρθսէ
9ywq. 07v4yntfwo.pages.dev/20007v4yntfwo.pages.dev/58507v4yntfwo.pages.dev/55707v4yntfwo.pages.dev/10707v4yntfwo.pages.dev/62007v4yntfwo.pages.dev/20607v4yntfwo.pages.dev/92807v4yntfwo.pages.dev/694
watak tembang macapat dalam bahasa jawa